Sabtu, 21 Desember 2013

Guru Oemar Bakri
Sebagai seorang Oemar Bakrie yang dahulunya dipandang sebelah mata, tidak banyak yang mau bercita-cita menjadi Seorang Guru mengingat mengingat penghasilannya yang pas-pasan. Sungguh pahlawan pendidikan menempuh berbagai kesulitan untuk mencerdaskan anak bangsa.

Tapi, ketika era telah berubah orang berbondong-bondong menjadi Guru karena pemerintah kini mulai memberi perhatian lebih pada si Oemar Bakrie ini dengan memberikan konstribusi yang disebut sertifikasi tunjungan gaji tambahan.

Tetapi, semangat Oemar Bakrie dahulu dengan kini sungguh berbeda. Oleh karena itu dengan moment Hari Guru Nasional  ini marilah kita semua berbenah kembali untuk memberikan sumbangsih apa saja untuk membangun negeri ini. 

Bagi seorang guru sumbangsih terbesar adalah bagaimana bisa menularkan ilmu pengetahuan kepada setiap anak bangsa tanpa pandang bulu. Guru bukan sekedar mengajar tetapi lebih dalam adalah guru berupaya untuk membentuk karakter bangsa ini melalui pembelajaran yang dilakukan dikelas ataupun teladan perilaku diluar kelas.

Mari Guru Indonesia, satukan semangat untuk membangun Negeri ini, mendidik dengan hati, jangan kotori dengan seonggok rupiah semata. Jika mendidik dilakukan dengan sepenuh hati seperti Oemar Bakrie zaman dahulu, walaupun suara bedil terdengar di kiri dan kanan dia tetap maju untuk menularkan pengetahuan kepada anak didiknya. Semangat Oemar Bakrie terdahulu perlu di kobarkan kembali pada zaman ini walaupun Pahlawan pendidikan secara tertulis tidak ada kini tetapi Guru adalah pahlawan-pahlawan bagi setiap anak didiknya. Selamat Hari Guru Nasional ke 68 Tahun

Salam dari Guru Sumatera,

Yusrizal Panjaitan, S.Pd

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!